Normalisasi Sungai Di Air Upas Ratusan Papan Ulin Milik Desa Raib

banner 468x60

AIR UPAS – Kurang lebih 2 tahun warga Air Upas, Ketapang menunggu normalisasi sungai yang kian tahun kian mengalami pendangkalan, hingga di awal Juli 2025 baru terealisasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Cita Mineral Investindo (CMI), berlansung kurang lebih satu bulan.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Ada pun sungai yang dinormalisasi yakni Sungai Pama yang menjadi tempat mandi dan cuci warga Air Upas, khususnya warga Dusun Air Tebadak.

“Dengan terealisasinya normalisasi ini warga sangat berterima kasih dan memberi apresiasi kepada Kepala Desa, sungai yang semula nyaris tak terlihat lagi akibat semak belukar dan dangkal kini menjadi terbuka lebar dan mengalir dengan lancar, namun sangat disayangkan masih ada oknum warga yg tidak bertanggung jawab dan mau enaknya sendiri mengambil kesempatan saat normalisasi berlansung,” ujar salah satu warga yg tidak bersedia disebut identitasnya.

“Jembatan dari papan ulin yang semula membentang di sungai Pama harus dibongkar sebagian karena lebih efektif dilakukan penimbunan, namun sangat disayangkan, kurang lebih seratus keping papan ulin yang sudah dibongkar seketika raib entah kemana, belum diketahui siapa yang mengambil papan ulin tersebut padahal itu milik desa, milik orang banyak yang semestinya dapat dipergunakan lagi untuk kepentingan orang banyak,” tambahnya.

Dengan raibnya papan ulin milik desa ini, awak media berupaya mengkonfirmasi Kepala Desa Air Upas.
Agus Purwanto mengatakan, saat itu dirinya sampai di lokasi lansung bertanya ke Dolex, ketua RT 04 yang aktif mengawasi alat berat melakukan proses normalisasi.

“Sampai ke situ, kutanya ke Dolek kebetulan lagi menarik baloknya yang kulihat tinggal sebatang yang ditariknya itu am, kutanya kemana bahan yang lainnya, jawabannya udah diambili orang am, kutanya lagi orang mana, siapa?, banyak pak kades katanya, ada salah satu warga kita nyeloteh mereka itu bah suruhan Bujik.
Kubilang ohhhh gitu.
Besoknya di Kantor Desa kutanya sama saudara Bujik ada menyuruh mereka warga mengambil balok dan papan ulin di babah hambawangkah? Namun Bujik mengatakan tidak nah jadi sampai sejauh ini siapa yang mengambilnya pun kita tidak tahu, sangat disayangkan sekali,” kata Agus Purwanto dengan nada kesal.

Jansen

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *